Selasa, 25 Oktober 2011

sejarah Singakat Negara Tunisia

Pierre Laplace Lahir
Tanggal 26 Mei tahun 1749, Pierre Simon Laplace, seorang matematikawan, ahli fisika, dan astronom asal Perancis terlahir ke dunia. Selama hidupnya, ia banyak melakukan penelitian di terhadap gerakan bulan, planet-planet, dan komet.
Di dunia ilmu pengetahuan, Laplace dikenal karena hipotesisnya mengenai keberadaan tata surya. Di dunia fisika, nama Laplace juga cukup terkenal karena ialah yang menemukan prototype teori magnetisme.
Kemudian, bersama dengan sejumlah ilmuwan lainnya, Laplace juga berhail menemukan potensi panas yang tersembunyi pada materi yang dihasilkan oleh energi kinetik. Laplace juga menghasilkan sejumlah karya tulis, yang di antaranya berjudul "Pertunjukan Tatasurya Dunia", "Risalah Mekanik Langit", "Hipotesis Analitis atas Kemungkinan-Kemungkinan", dan "Risalah Filosofis tentang Probabilitas"

Tunisia Resmi Dijajah Perancis
Tanggal 26 Mei tahun 1881, Perancis secara resmi menyatakan Tunisia sebagai daerah jajahannya. Sebelum secara resmi menjajah, Perancis telah memiliki intervensi atas kawasan Tunisia di bidang ekonomi dan perdagangan. Tahun 1930-an, Habib Bourguiba, seorang pemimpin perjuangan rakyat melancarkan aksi pemberontakan hingga akhirnya negara itu memperoleh kemerdekaannya tahun 1957. Bourguiba menjadi presiden pertama negara itu dan memerintah secara diktator sampai tahun 1978. Negara Tunisia terletak di utara Afrika dan berbatasan dengan Libia, Al-Jazair, dan Lautan Mediterania.

Guyana Memerdekakan Diri
Tanggal 26 Mei tahun 1966, negara Guyana yang terletak di utara Kawasan Amerika Latin, memerdekakan diri. Guyana ditemukan oleh para pelaut Spanyol sekitar lima abad yang lalu. Negara inilah yang kemudian menjadi penjajah Guyana. Awal abad-18, terjadi perang dahsyat di antara negara-negara Eropa yang terjadi di kawasan-kawasan Guyana, Suriname, Venezuela, dan sejumlah kawasan Brazil. Tahun 1815 , ditandatangani perjanjian Wina oleh negara-negara yang terlibat perang. Dalam perjanjian itu, ditentukan batas-batas yang kawasan yang dipertentangkan untuk kemudian dibagi-bagi di antara negara-negara penjajah. Dalam pembagian itu, Guyana menjadi kawasan koloni Inggris hingga akhirnya merdeka pada tahun 1966. Akan tetapi, saat itu status Guyana masih sebagai anggota negara persemakmuran. Barulah pada tahun 1970, Guyana betul-betul melepaskan segala hubungan dengan negara penjajahnya, yaitu Inggris. Kawasan Guyana memiliki luas wilayah 215.000 kilometer². Negara ini terletak di sisi Samudera Atlantik dan berbatasan dengan Venezuela, Suriname, dan Brazil.
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Didirikan
Tanggal 26 Mei tahun 1981, negara-negara Arab Saudi, Kuwait, Emirat, Bahrain, Qatar, dan Oman menandatangani perjanjian pendirian Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Tujuan utama didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang politik, ekonomi, dan keamanan serta pencegahan atas kemungkinan ancaman keamanan dari pihak luar terhadap para anggotanya. Namun hingga kini, tujuan yang diharapkan oleh pembentukan GCC tampaknya belum mencapai sasaran karena sejumlah faktor, seperti ketergantungan kuat sebagian anggota kepada pihak-pihak luar serta tidak bergabungnya negara-negara di kawasan Teluk Persia lainnya ke dalam organisasi ini.

Meletusnya Perang Jamal
Pada bulan Jumadits Tsani 36 H, menurut sejumlah sejarawan seperti Masudi, meletuslah perang Jamal antara tentera Imam Ali as dengan tentera faksi pemberontak. Dalam peperangan ini, pasukan tentera Islam berhasil mengalahkan faksi pemberontak, yang sempat membelot dari pemerintahan Islam lantaran menolak keadilan politik Imam Ali as. Pemimpin kelompok pemberontak atau yang dikenal juga sebagai kelompok Nakitsin (pengingkar janji) ini adalah Thalhah dan Jubair. Demi mengejar ambisi jahatnya, mereka berdua memprovokasi orang-orang yang lugu dan pragmatis, untuk membentuk sebuah pasukan militer melawan Imam Ali as. Mulanya Thalhah dan Jubair sempat berbaiat kepada Imam Ali as, namun setelah beliau menolak menuruti ambisi politik mereka, mereka pun akhirnya bangkit memberontak memberontak dengan alas an untuk membalas dendam atas terbunuhnya Khalifah Utsman.
Pertama, Thalhah dan Jubair pergi ke Mekah dan menarik dukungan dari sejumlah tokoh terkemuka. Dari sana, dengan dukungan tentera militer yang lengkap mereka pergi menuju Basrah. Guna mencegah tersebarnya fitnah, Imam Ali segera bereaksi menghadapi mereka. Akhirnya kedua pasukan tentera bertemu di Basrah, selatan Irak. Imam Ali masih terus berupaya agar perang tak terjadi, dan menyelesaikan persoalan yang ada secara damai. Karena itu, Imam Ali as selama beberapa hari terus melakukan perundingan dan dialog dengan pihak pemberontak. Meski demikian, para pemberontak akhirnya memulai perang. Mereka tetap saja ingin meraih ambisi politiknya, dan berfikir akan menang menghadapi pasukan Imam Ali. Namun yang terjadi justru sebaliknya, pasukan Imam Ali as berhasil menundukkan mereka.
Ibnu Hajjaj Meninggal Dunia.
Tanggal 22 Jumadits Tsani 391 H, Ibnu Hajjaj, seorang penyair muslim terkenal meninggal dunia. Dia dilahirkan di Baghdad. Sejak masa mudanya, Ibnu Hajjaj banyak menulis syair dan melantunkannya. Dia memiliki hubungan dekat dengan Muhlabi, pujangga terkenal di masa itu. Salah satu karya Ibnu Hajjaj adalah antologi puisinya yang dibukukan dalam delapan jilid, dan hingga kini salah satu naskahnya masih tersimpan di museum Baghdad. Sebagian lain dari naskah-naskah itu kini tersebar di sejumlah Negara dan disimpan di museum Britania dan Universitas Istanbul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar