Selasa, 25 Oktober 2011

Sierra Leone Merdeka

47 tahun yang lalu, tanggal 27 April tahun 1961, Sierra Leone, sebuah negara di ‎Afrika Barat, meraih kemerdekaannya. Awalnya Sierra Leone terdiri dari beberapa ‎kerajaan kecil dan pada tahun 1460, pelaut Portugis bernama Pedro da Cintra ‎menemukan kawasan itu lalu memberinya nama Sierra Leone yang berarti ‎‎"pegunungan singa".‎

Sebagaimana daerah jajahan Barat di Afrika lainnya, Sierra Leone juga dijadikan ‎sumber perdagangan budak. Pada abad ke-18, Inggris mulai bercokol di wilayah itu ‎dan menjajahnya hingga tahun 1961. Awalnya Sierra Leone berbentuk Gubernur ‎Jenderal dan pada tahun 1971 berubah menjadi republik. Sierra Leone memiliki ‎luas wilayah 71 ribu kilometer persegi serta berbatasan dengan Guinea dan ‎Liberia.‎

Sejarah Negara Sinegal Afrika Barat

Di Afrika Barat, Senegal adalah yang paling maju menerima politik yang berdasarkan doktrin tersebut kemudian disusul Pantai Gading. Oleh karena kemakmuran dan kemajuannya maka sesudah Perang Dunia II berakhir Senegal dan Pantai Gading memiliki isisiatif terbesar dalam hal perjuangan sosio-politik negerinya. Senegal merupakan koloni Prancis yang tertua di Afrika Barat. Senegal menduduki tingkat tertinggi dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah menengah yang didirikan oleh Pemerintah menghasilkan Senegalais (orang Senegal) yang berpendidikan. Istilah Senegalais kemudian berkembang menjadi orang Afrika Barat Perancis. Tokoh-tokoh berpendidikan yang terkenal diantaranya L. Senghor (tokoh gerakan Negritude), Mamadou Dia (seorang ekonom terkemuka dan perdana menteri pertama di Senegal), Lamine Gueye (Walikota Dakar), M. Blaise Diagne (seorang politikus), dsb.Pada 1920 dan 1925 di Senegal dilakukan reorganisasi. St. Louis dijadikan ibukota dan pusat kebudayaan. Pada tahun 1904-1959 Dakar dijadikan ibukota federasi Afrika Barat Perancis. Dalam bidang politik sejak 1848 Perancis telah mengumumkan bahwa penduduk koloni mempunyai hak untuk memilih wakil-wakilnya ke National Assembly. Senegal juga diberi hak untuk mengatur pemerintahan kotapraja. Demikianlah keadaaan Afrika Barat Prancis dihubungkan dengan pelaksanaan politik kolonial Perancis. Senegal merupakan daerah yang paling maju dan memiliki infrastuktur yang berguna untuk hari-hari mendatang berupa bandar yang bagus, Universitas, sistem jalan raya dan kereta api yang baik, rencana ekonomi yang terperinci, pengalaman yang banyak dalam bidang politik, dan landasan terbang internasional. Perhatian Perancis yang sangat besar tehadap Senegal membuat membuat daerah-daerah di Afrika Barat Prancis lain iri sehingga ada yang dengan segan-segan masuk dalam federasi bersama Senegal.Dengan adanya konferensi Brazaville (1944) terjadilah perubahan dalam politik kolonial Perancis. Sesudah Perang Dunia II berakhir, utusan-utusan dari Afrika berada di Paris untuk ikut serta dalam sidang Constituent Assembly bersama-sama utusan Perancis. Peristiwa ini memberi kesempatan daerah-daerah di Afrika untuk mewakili wakil-wakil dalam Parlemen Perancis. Sebelumnya kesempatan seperti ini hanya diberikan kepada Senegal.

Pantai Gading merupakan daerah yang maju dan lebih kaya daripada Senegal. Kemakmuran tersebut diperoleh dari tanah yang subur, ekspor kopi dan coklat, hasil tambang intan dan kayu hutan. Pemimpin terkemuka dari daerah ini adalah Felix Houphouet Boigny. Bersama dengan Lamine Gueye dan Leopoid Senghor dari Senegal ia berjuang untuk kepentingan Afrika Barat melalui lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di Paris. Perjuangan Houphouet Boigny ialah agar tercipta suatu kerjasama yang baik antara negara-negara Afrika bekas daerah Perancis secara individual dengan Republik Perancis. Houphouet mencita-citakan adanya 8 negara otonom yang masing-masing secara individual berhubungan dengan Paris. Sedangkan L. Senghor menghendaki adanya republik federal Afrika di dalam French Union. Karena perbedaan pendapat ini L. Senghor menyarankan agar Afrika Barat Prancis dibagi menjadi 2 federasi : satu dengan ibukota Dakar dan yang lain beribukota di Abijan. Walaupun 2 tokoh ini berbeda pendapat namun keduanya sama-sama menginginkan kelangsungan hubungan dengan Prancis merupakan faktor yang esensial bagi perkembangan dan pembangunan Afrika.

Dengan masuknya Houphouet Boigny dalam kabinet Mollet, maka terciptalah rencana konstitusi baru untuk daerah di seberang lautan. Undang-undang tersebut terkenal dengan nama “loi Codry” atau “Skelaton Law”. Undang-undang ini membawa suatu revolusi dalam hubungan Afrika-Perancis. Dua prinsip utama politik kolonial Perancis (asimilasi dan sentralisasi) terpaksa dilepaskan. Konsepsi bahwa penduduk Afrika harus menjadi warganegara Perancis dan pendapat bahwa pemerintah kolonial Perancis harus memerintah dari Perancis akhirnya ditinggalkan juga. Daerah-daerah di Afrika Prancis akan mengatur dirinya sendiri: mungkin ada harapan antara bekas koloni tersebut akan dilangsungkan hubungan dengan Republik Perancis. Akan tetapi gagasan membentuk Greater France tidak terealisasi. Referendum De Gaulle (1958) memeberikan bukti bahwa French Community dibentuk sebagai ganti French Union. Hubungan antara negara-negara baru di Afrika (bekas koloni Prancis) pada umumnya tetap dibina.

sejarah Singakat Negara Tunisia

Pierre Laplace Lahir
Tanggal 26 Mei tahun 1749, Pierre Simon Laplace, seorang matematikawan, ahli fisika, dan astronom asal Perancis terlahir ke dunia. Selama hidupnya, ia banyak melakukan penelitian di terhadap gerakan bulan, planet-planet, dan komet.
Di dunia ilmu pengetahuan, Laplace dikenal karena hipotesisnya mengenai keberadaan tata surya. Di dunia fisika, nama Laplace juga cukup terkenal karena ialah yang menemukan prototype teori magnetisme.
Kemudian, bersama dengan sejumlah ilmuwan lainnya, Laplace juga berhail menemukan potensi panas yang tersembunyi pada materi yang dihasilkan oleh energi kinetik. Laplace juga menghasilkan sejumlah karya tulis, yang di antaranya berjudul "Pertunjukan Tatasurya Dunia", "Risalah Mekanik Langit", "Hipotesis Analitis atas Kemungkinan-Kemungkinan", dan "Risalah Filosofis tentang Probabilitas"

Tunisia Resmi Dijajah Perancis
Tanggal 26 Mei tahun 1881, Perancis secara resmi menyatakan Tunisia sebagai daerah jajahannya. Sebelum secara resmi menjajah, Perancis telah memiliki intervensi atas kawasan Tunisia di bidang ekonomi dan perdagangan. Tahun 1930-an, Habib Bourguiba, seorang pemimpin perjuangan rakyat melancarkan aksi pemberontakan hingga akhirnya negara itu memperoleh kemerdekaannya tahun 1957. Bourguiba menjadi presiden pertama negara itu dan memerintah secara diktator sampai tahun 1978. Negara Tunisia terletak di utara Afrika dan berbatasan dengan Libia, Al-Jazair, dan Lautan Mediterania.

Guyana Memerdekakan Diri
Tanggal 26 Mei tahun 1966, negara Guyana yang terletak di utara Kawasan Amerika Latin, memerdekakan diri. Guyana ditemukan oleh para pelaut Spanyol sekitar lima abad yang lalu. Negara inilah yang kemudian menjadi penjajah Guyana. Awal abad-18, terjadi perang dahsyat di antara negara-negara Eropa yang terjadi di kawasan-kawasan Guyana, Suriname, Venezuela, dan sejumlah kawasan Brazil. Tahun 1815 , ditandatangani perjanjian Wina oleh negara-negara yang terlibat perang. Dalam perjanjian itu, ditentukan batas-batas yang kawasan yang dipertentangkan untuk kemudian dibagi-bagi di antara negara-negara penjajah. Dalam pembagian itu, Guyana menjadi kawasan koloni Inggris hingga akhirnya merdeka pada tahun 1966. Akan tetapi, saat itu status Guyana masih sebagai anggota negara persemakmuran. Barulah pada tahun 1970, Guyana betul-betul melepaskan segala hubungan dengan negara penjajahnya, yaitu Inggris. Kawasan Guyana memiliki luas wilayah 215.000 kilometer². Negara ini terletak di sisi Samudera Atlantik dan berbatasan dengan Venezuela, Suriname, dan Brazil.
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Didirikan
Tanggal 26 Mei tahun 1981, negara-negara Arab Saudi, Kuwait, Emirat, Bahrain, Qatar, dan Oman menandatangani perjanjian pendirian Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Tujuan utama didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang politik, ekonomi, dan keamanan serta pencegahan atas kemungkinan ancaman keamanan dari pihak luar terhadap para anggotanya. Namun hingga kini, tujuan yang diharapkan oleh pembentukan GCC tampaknya belum mencapai sasaran karena sejumlah faktor, seperti ketergantungan kuat sebagian anggota kepada pihak-pihak luar serta tidak bergabungnya negara-negara di kawasan Teluk Persia lainnya ke dalam organisasi ini.

Meletusnya Perang Jamal
Pada bulan Jumadits Tsani 36 H, menurut sejumlah sejarawan seperti Masudi, meletuslah perang Jamal antara tentera Imam Ali as dengan tentera faksi pemberontak. Dalam peperangan ini, pasukan tentera Islam berhasil mengalahkan faksi pemberontak, yang sempat membelot dari pemerintahan Islam lantaran menolak keadilan politik Imam Ali as. Pemimpin kelompok pemberontak atau yang dikenal juga sebagai kelompok Nakitsin (pengingkar janji) ini adalah Thalhah dan Jubair. Demi mengejar ambisi jahatnya, mereka berdua memprovokasi orang-orang yang lugu dan pragmatis, untuk membentuk sebuah pasukan militer melawan Imam Ali as. Mulanya Thalhah dan Jubair sempat berbaiat kepada Imam Ali as, namun setelah beliau menolak menuruti ambisi politik mereka, mereka pun akhirnya bangkit memberontak memberontak dengan alas an untuk membalas dendam atas terbunuhnya Khalifah Utsman.
Pertama, Thalhah dan Jubair pergi ke Mekah dan menarik dukungan dari sejumlah tokoh terkemuka. Dari sana, dengan dukungan tentera militer yang lengkap mereka pergi menuju Basrah. Guna mencegah tersebarnya fitnah, Imam Ali segera bereaksi menghadapi mereka. Akhirnya kedua pasukan tentera bertemu di Basrah, selatan Irak. Imam Ali masih terus berupaya agar perang tak terjadi, dan menyelesaikan persoalan yang ada secara damai. Karena itu, Imam Ali as selama beberapa hari terus melakukan perundingan dan dialog dengan pihak pemberontak. Meski demikian, para pemberontak akhirnya memulai perang. Mereka tetap saja ingin meraih ambisi politiknya, dan berfikir akan menang menghadapi pasukan Imam Ali. Namun yang terjadi justru sebaliknya, pasukan Imam Ali as berhasil menundukkan mereka.
Ibnu Hajjaj Meninggal Dunia.
Tanggal 22 Jumadits Tsani 391 H, Ibnu Hajjaj, seorang penyair muslim terkenal meninggal dunia. Dia dilahirkan di Baghdad. Sejak masa mudanya, Ibnu Hajjaj banyak menulis syair dan melantunkannya. Dia memiliki hubungan dekat dengan Muhlabi, pujangga terkenal di masa itu. Salah satu karya Ibnu Hajjaj adalah antologi puisinya yang dibukukan dalam delapan jilid, dan hingga kini salah satu naskahnya masih tersimpan di museum Baghdad. Sebagian lain dari naskah-naskah itu kini tersebar di sejumlah Negara dan disimpan di museum Britania dan Universitas Istanbul.

Sejrah Singkat Guinea

Akhir Operasi Napoleon di Austria
Tanggal 24 September tahun 1805, pasukan "Grande Armee" Napoleon Bonaparte mengakhiri operasi militernya di Austria.
Operasi militer ini dilancarkan untuk mencegah serangan tentara Austria. 200 ribu tentara Perancis dalam waktu 27 hari menyerang dari tepi sungai Rhine dan menjatuhkan kekalahan telak kepada tentara Austria.
Meskipun Austria merupakan sahabat Perancis, namun dalam perundingan rahasianya dengan Rusia dan Inggris, Austria bermaksud menggulingkan Napoleon.
Jerman Mengebom Warsawa
Tanggal 24 September tahun 1939, dimulailah pengeboman besar-besaran di Warsawa, Polandia, oleh pasawat-pesawat Jerman. Pengeboman ini dilakukan pada awal Perang Dunia Kedua dan terjadi selama tiga hari. Setelah melakukan perlawanan hebat, rakyat Warsawa akhirnya menyerah kepada Jerman. Hitler telah memerintahkan kepada pasukan Nazi agar dengan cara apapun, kota ini harus ditaklukkan. Dalam pengeboman ini, lebih dari 15 ribu rakyat Warsawa tewas.
Guinea Merdeka
Tanggal 24 September tahun 1974, Guinea Bissau meraih kemerdekaannya dari Portugis. Pangeran Henry dari Portugis mendarat di Guinea Bissau pada tahun 1446 dan sejak saat itu, Portugis menjajah negara ini hingga abad ke-20. Selama masa penjajahan Portugis, wilayah ini diberi nama Guinea Portugis.
Pada abad ke-17 dan ke-18, negara ini menjadi kawasan perdagangan budak oleh bangsa Eropa. Sejak pertengahan dekade ke 1960, kebangkitan rakyat negara ini dalam melawan penjajah semakin meningkat. Pada tahun 1970, pengontrolan dua pertiga wilayah Guinea Bissau berada di tangan para pejuang kemerdekaan. Akhirnya, Portugis pada tahun 1974 mengakui kemerdekaan Guinea Bissau.
Guinea Bissau memiliki luas wilayah lebih dari 36 ribu kilometer persegi dan berbatasan dengan Guinea dan Senegal.
Rumah Imam Khomeini di Najaf Dikepung
Tanggal 23 September tahun 1978, pasukan keamanan rezim Ba'ats Irak yang bekerjasama dengan Rezim Syah Pahlevi Iran, mengepung rumah Imam Khomeini di Najaf.
Rezim Ba'ats memerintahkan kepada Imam Khomeini agar tidak melakukan wawancara dengan wartawan, mengeluarkan pernyataan, dan mengkritik pemerintahan Iran. Namun, Imam Khomeini dalam menjawab perintah ini menyatakan, " Di manapun saya berada, saya akan menjalankan kewajiban syar'iy."
Tak lama kemudian, pemerintah Irak memaksa Imam Khomeini meninggalkan negeri itu. Imam Khomeini kemudian pindah ke Paris dan sejak itulah gerakan revolusi Islam semakin menggema ke seluruh dunia. Pada tahun 1979, revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya.
Imam Ja'far Shadiq Gugur Syahid
Tanggal 25 Syawal tahun 148 Hijriah, Imam Ja'far Shadiq a.s., cucu Rasulullah SAWW generasi ke-lima, gugur syahid akibat dibunuh oleh rezim yang berkuasa saat itu, yaitu Dinasti Abbasiah. Imam Ja'far Shadiq lahir pada tahun 83 Hijriah di kota Madinah dan dibesarkan oleh ayah beliau, Imam Baqir a.s. Setelah Imam Baqir gugur syahid, tampuk imamah (kepemimpinan kaum muslimin) dilanjutkan oleh anak beliau, Imam Ja'far Shadiq a.s. yang saat itu berusia 31 tahun.
Sebagaimana yang juga dialami ayah dan kakek-kakek beliau, serta kelak anak dan cucu beliau, Imam Ja'far Shadiq dan para pengikutnya mengalami tekanan dan represi dari Dinasti yang berkuasa saat itu. Namun, karena saat itu tengah terjadi perebutan kekuasaan kekhalifahan Islam antara Dinasti Muawiyah dan Abbasiah, tekanan terhadap Imam Ja'far Shadiq dan para pengikut Ahlul Bait tidak terlalu besar, sehingga beliau memiliki kesempatan untuk menyebarluaskan ajaran dan ilmu-ilmu Islam.
Tercatat ribuan ahli fiqih dan cendikiawan Islam datang ke majelis ilmu Imam Ja'far Shadiq untuk menuntut ilmu di berbagai bidang, mulai dari agama, teologi, kedokteran, kimia, hingga astronomi. Jabar bin Hayan, seorang
kimiawan besar dunia Islam adalah salah satu murid Imam Ja'far Shadiq. Imam Ja'far Shadiq dan ayah beliau, Imam Muhamamd Baqir, adalah pendiri pusat keilmuwan terbesar di dunia Islam saat itu, di kota Madinah.